Saya Sudah Muak Dengan “Teori Sang Pemenang”
Halo namaku Kaho(Kartika Sari).
Aku lagi magang di perusahaan Jepang namanya “taliki”. Perusahaan ini adalah perusahaan yang mendukung pengusaha yang nyoba nyelesaiin masalah sosial.
Aku nerjemahin sebuah artikel berjudul "「強者の理論」にはもううんざりなんだよ" yang ditulis oleh CEO taliki, Taka Nakamura.
Aku tahu aku bisa nyoba semua hal berkat lingkungan aku, dan pengen nyeritain dengan artikel ini “Aku berterimakasih karena lingkungan yang mendukung untuk berusaha”.
-------------------------
Saya Sudah Muak Dengan “Teori Sang Pemenang”
“Tidak cukup usaha.”
“Antusiasme tidak cukup.”
“Jika Anda benar-benar ingin melakukannya, Anda harus bisa melakukannya.”
Saya bosan dengan dunia di mana kalimat-kalimat itu bertebaran.
Pertama-tama, saya tidak ingin berbicara tentang "Tidak peduli seberapa keras Anda berusaha, impian Anda tidak akan menjadi kenyataan."
Saya menulis ini dengan harapan bahwa jumlah orang yang tersakiti karena tidak dapat melakukan sesuatu akan berkurang dari dunia.
Saya lulusan Universitas Kyoto. Sementara, saudaraku lulusan Universitas Tokyo. ※ Dua-duanya universitas terbaik di jepang
Oleh karena itu, kebanyakan orang bertanya, "Kepintaran itu turun-temurun ya, apakah orang tuamu pintar?"
Setiap kali saya ditanya seperti itu, saya pikir “Yang benar aja dong!".
Orang tua saya putus kuliah dan lulusan perguruan tinggi.
Bicara soal itu, kedua orang tua saya adalah pelajar dan pekerja keras, jadi saya tidak berpikir mereka gila sama sekali. Tapi kami bisa lulus universitas terbaik di Jepang karena kami belajar sampai hampir mati.
“Kalau karena gen, semua anak dari pasangan lulusan Harvard seharusnya bisa kuliah di Harvard. Jangan berpura-pura tidak melihat usaha orang karena Anda tidak ingin menyalahkan diri sendiri atas apa yang tidak bisa Anda lakukan,” jawabanku marah waktu itu.
Tapi, kadang kala saya pun berpikir seperti ini. Kami bisa belajar di sekolah swasta sejak SMP.
Tidak semua siswa sekolah swasta masuk ke Universitas Tokyo atau Universitas Kyoto, dan tidak masalah apakah itu penting untuk masuk ke universitas yang bagus, tetapi setidaknya kami punya lingkungan yang mendukung agar kami bisa masuk ke universitas.
Tidak hanya di sekolah swasta, saya suka membaca buku dan melihat hal-hal baru sejak saya masih kecil, jadi saya meminta orang tua saya membeli banyak buku dan buku bergambar, mengajak saya jalan-jalan, dan menggunakan komputer rumah saya untuk pemrograman.
Keluarga saya tidak punya mobil atau rumah sendiri, dan saya tidak pernah les karena mahal, tetapi saya pikir lingkungan untuk belajar lebih baik daripada orang biasa.
Lalu, apakah karena orang yang tidak diterima di Universitas Kyoto usahanya tidak cukup?
Hal yang sama berlaku ketika mahasiswa yang tinggal di luar Tokyo mencoba memulai bisnis.
Banyak mahasiswa yang diberitahu, "Jika Anda ingin sukses, pergilah ke Tokyo."
Setelah itu, mereka terombang-ambing oleh bus malam termurah dan tersempit selama berjam-jam setiap minggu. Saat itu, mereka juga luntang-lantung di sekitar rumah temannya dan kafe online, putus asa mencari investor yang tertarik.
Menurut saya, siswa yang berjuang keras hingga malam hari, mengalami kesepian dan kesusahan saat berjalan di Shinjuku(kota bisnis di Jepang) tidak adil jika dibandingkan dengan mahasiswa yang lahir dan besar di Tokyo.
Jika keluarganya sendiri tidak mampu, kehidupan seperti itu tidak dapat dilanjutkan untuk waktu yang lama. Jika waktu dan keberuntungannya buruk, mereka akan menyerah membuat bisnis, lulus dari universitas lalu bekerja di kantor seperti orang kebanyakan.
Orang orang berkata kepada orang seperti itu, “Kalau kamu benar-benar menginginkannya, kamu seharusnya coba berkali-kali. Jangan manja karena dari desa,” dengan tidak bertanggung jawab.
Banyak orang berkata, "Kalau kamu niat, pasti bisa" atau "Jangan manja."
Tetapi bukankah itu karena Anda dilahirkan di lingkungan yang nyaman secara ekonomi?
Bukankah karena Anda dilahirkan dengan kebebasan finansial?
Bukankah karena Anda dilahirkan dengan tubuh yang sempurna?
Bukankah karena Anda dilahirkan penampilan yang menarik?
Bukankah karena Anda belum bertemu orang yang menjadi depresi karena apa yang Anda katakan?
Bukankah karena Anda ada dilingkungan dengan semua informasi yang Anda butuhkan?
Bukankah karena Anda bertemu seseorang yang akan memberi Anda koneksi?
Bukankah Anda hanya mengenal lingkungan di mana orang lain akan memuji ketika Anda berhasil?
Anda hebat. Saya pikir usaha Anda luar biasa. Saya tahu Anda mengalami banyak kesusahan. Saya mengerti Anda pasti kesal waktu melihat orang yang tidak mencoba karena faktor lingkungannya, karena Anda sudah berusaha keras.
Tetapi begitu Anda berkata "Itu semua tergantung pada usaha Anda," dan Anda menyakiti orang dengan memaksakan upaya yang berdasarkan standar Anda sendiri. Jadi seseorang menyalahkan diri karena gagal hari ini dan bunuh diri.
Ada konsep determinisme lingkungan yang didukung oleh ahli geografi Jerman, Friedrich Ratzel.
Teorinya adalah bahwa segala sesuatu yang membentuk manusia dibentuk oleh lingkungan alam yang mengelilinginya.
Saya bermaksud untuk membuka jalan bagi diri saya sendiri, tapi saya tidak bisa memungkiri adanya faktor eksternal.
Tidak ada orang yang akan berkata kepada seorang anak di daerah konflik di Afrika bahwa “Anda miskin karena Anda kurang berusaha”. Setiap orang harus mengetahui kekuatan dan kekurangan dari unsur lingkungan.
Yang ingin saya katakan adalah, "Ada begitu banyak hal di dunia ini yang tidak semuanya Anda bisa lakukan dengan usaha," dan "Apa yang tidak dapat Anda lakukan hanya dapat dilakukan dengan mengubah lingkungan. Saya akan terus melakukan yang terbaik untuk membuat sistem yang dapat diubah ketika Anda ingin mengubah lingkungan. "
Orang-orang yang terlahir dengan kesehatan, dibesarkan dalam keluarga kelas menengah atau lebih tinggi dengan kasih sayang orang tua dan lain-lain, latar belakang akademis dijamin maju ke sekolah, bisa bicara tentang mimpi dan bebas memilih apa yang ingin dilakukan. Kepada semua "pelaku usaha" yang akan datang dengan upaya Anda, tolong bantu ciptakan lingkungan di mana orang di seluruh dunia tidak perlu menyerah.
Saya ingin meminta tolong kepada semua "Pelaku Usaha" yang dapat dengan bebas memilih apa yang anda lakukan.
Mari wujudkan dunia di mana orang-orang dapat tinggal tanpa harus menyerah pada mimpinya karena pengaruh lingkungannya dengan “Upaya Terbaik Anda”